Nazaret – sangmuslim.com- Data yang dirilis saluran TV10 Zionis dari Dinas Keamanan Zionis Shin Bet (Shabak), menunjukkan bahwa orang-orang telah melakukan 228 aksi berani mati kontra pasukan penjajah Zionis dan pemukim Yahudi, sejak meletus intifadhah al-Quds pada awal Oktober 2015 lalu.
Berdasarkan TV10 Zionis, dinas keamanan Zionis Shabak mengklaim bahwa 10% dari pelaku aksi-aksi tersebut adalah anak-anak di bawah umur, separuh dari para pelaku aksi serangan usianya di bawah 20 tahun.
Berdasarkan surat kabar Zionis Ha’aretz, dinas keamanan Zionis Shabak telah mengeluarkan sebuah laporan khusus intifadhah al-Quds, yang mengisyaratkan telah telah terjadi 228 aksi berani mati sejak awal intifadhah dan 10% aksi terjadi di dalam wilayah Palestina terjajah tahun 1948, 16% aksi terjadi di al-Quds dan sebagian besarnya terjadi di Tepi Barat.
Laporan ini menyebutkan bahwa 31 orang Zionis tewas dan lebih dari 450 lainnya luka-luka dalam serangkaian aksi-aksi berani mati berupa penikaman, penabrakan dan penembakan sejak meletus intifadhah al-Quds pada awal Oktober 2015 lalu, sebagai aksi balasan atas eskalasi kejahatan penjajah Zionis dan meningkatnya penyerbuan-penyerbuan yang dilakukan para pemukim pendatang Yahudi ke masjid al-Aqsha serta upaya Zionis untuk membagi masjid al-Aqsha secara waktu dan tempat.
Laporan ini juga mencatat bahwa 50% pelaku aksi usianya di bawah 20 tahun, 11% pelaku aksi adalah wanita dan 40% pelaku aksi berasal dari kota Hebron.
Sejak awal intifadhah al-Quds meletus sudah 180 Palestina gugur, 41 di antaranya adalah anak-anak dan 7 wanita. Sementara itu kota yang paling banyak mempersembahkan syuhada, berdasarkan data resmi Palestina adalah kota Hebron. (asw/infopalestina.com)
إرسال تعليق